|
Pelabuhan Makassar |
Pukul 17.00 wita Pelepasan TIM ekspedisi di
camp dan menuju pelabuan Makassar di iringi
dengan do’a bersama sebelum berangkat. Sampainya di pelabuhan kami bertemu dengan MPA Carepa, namanya saudara Iccank. Tak lama kemudian, selang
beberapa waktu Kapal Labobar tiba di pelabuhan dan setelah semua penumpan turun dari kapal langsung saja
kami dari Tim
ekspedisi naik dan mencari tempat peristirahatan dan
perlatan tim pun tak lupa kami kumpulkan demi keamanan tentunya
.
|
posisi di kapal, lebih adem |
Waktu sekarang menunjukkan pukul 21.51 WITA dan Kapal
Labobar mulai begeser meninggalkan pelabuhan Soekarno-Hatta menuju pelabuhan
Tanjung Perak. Diatas kapal yang di lakukan hanyalah Istrahat
shalat dan makan, kadang-kadang Rombogan menikmati makanan yang
di sedikan kapal. Wets.. Ada
hal yang menjadi pusat perhatian di atas
kapal, salah seorang petugas kapal membuang sampah di laut yang jelas-jelas sudah
tertulis di dinding kapal DI LARANG BUANG SAMPAH KE LAUT.salah seorang
penumpang mencegahnya dan akhirnya sampah di simpan di samping deck kapal. Di tengah perjalanan Pemeriksaan
tiket kepada semua penumpang, tak pikir panjang kami pun langsung mencari
tiket lalu memperlihatkannya kepada petugas kapal sebab bahaya jika tiketnya hilang bisa berabe, bisa-bisa di
lempar keluar kapal. “Nyellem deh dengan ikan paus”.
|
aktifitas di kapal |
Tak terasa Kapal sudah memasuki waktu indonesia bagian barat,
jadi semuanya langsung memutar atau mengatur
jamnya masing-masing dari
jam 11.00 WITA menjadi 10.00 WIB. Sekali-kali Rombogan
bejalan – jalan mengelilingi kapal
demi menghilangkan rasa kebosanan di atas kapal sambil memandangi pemandangan
yang indah dengan lautan luas karya luar biasa dari sang pencipta. “Subhanallah”, tak ada yang mampu
menandingi kehebatan sang Pemilik jagat raya ini. Sunggu indah ciptaanmu Ya
Allah.
|
pelabuhan tanjung perak pada malam hari dari atas kapal |
Di ujung pandangan sudah terlihat gedung-gedung tinggi dan Kapal Labobar pun sudah memasuki
pelabuhan tanjung perak dengan di pandu kapal Kt. Joyoboyo lalu Kapal mulai sandar dan Para penumpang berdesak-desakan turun menuruni kapal begitupun dengan
rombongan kami yang tak mau kalah dari
penumpang lain untuk menuruni tangga dengan cariel besarnya yang terpasang di
belakang dada dan kami tiba pada pukul 19.00 WIB . Setelah
semuanya turun dari kapal langsung saja Rombogan bergegas pergi mencari
angkutan bus dan ternyata tarif
pada waktu itu Rp 6.000/ orang
menuju terminal Purabaya Bungurasih
(desa bungurasih kec. Waru Sidoarjo).
|
terminal arjosari malang |
Pukul 20.20 WIB
Rombogan tiba di terminal purabaya
dan kembali melanjutkan perjalanan ke terminal Arjosari kota malang dengan tarif Rp 20.000/
orang dengan naik bus. Di perjalanan kami masih terlihat letih dan muka
bercampur minyak, sebagian ada yang melanjutkan tidurnya dan ada juga yang
memandang keluar ke jendelah bus. Hem, kurang lebih dua jam perjalanan di atas
bus akhirnya tiba juga
di terminal Malang dan kami tinggal menunggu jemputan dari teman-teman yang sudah kami hubungi sebelumnya
waktu di Makassar.
Sorot cahaya lampu terlihat dari jauh ternyata sebuah mobil
dari mahasiswa STIE MALANGKU telah datang dengan sebagian pengawalnya berkendara motor karena rombogan tidak muat jadi sebagian rombongan ada yang naik motor.
Akhirnya kami Rombogan sudah tiba di secret HIMPAS
VIGNECVARA (nama sebuah mapala di STIE
MALANGKU). barang-barangpun langsung di turunkan dan di amankan ke dalam sekret
dan kami langsung di jamu dengan sebuah kopi dan teh hangat di malam hari
dengan waktu menunjukkan pukul 00.30 WIB dengan cuaca yang lumayan dingin
membahana menembus hati yang rindu dengan makassar sambil tersenyum
mengingatnya. Tak lama kami cerita-cerita sang jago pun langsung datang dan
merebahkan kami menuju pulau kapuk dan tertidur pulas.
|
pagi hari di depan sekret himpas. segerrrr!! |
Pagi hari yang indah dengan cuaca yang cerah dan udara yang sejuk
rombogan sudah ada yang berjalan-
jalan mengelilingi kampus STIE MALANGKU
dan ada juga yang
lagi bermain volley di pagi yang sejuk
ini, ada yang lagi
mandi, berbincang- bincang dengan anak HIMPAS
VIGNECVARA dan bahkan ada yang masih melanjutkan tidurnya. kegiatan pun terus berjalan di kampus tersebut sampai
malam hari. Tibalah kegiatan utama kami berada disini yaitu menaklukkan gunung
tertinggi di pulau jawa yaitu Gunung Semeru.
|
berdoa bersama sebelum berangkat menuju Tumpang |
Kami Rombogan telah mempersiapakan diri dengan peralatan masing-masing yang akan kami bawa dalam
pendakian. Setelah berdoa bersama-sama kami bergegas
berangkat dari kampus STIE Malanku menuju desa Tumpang
dengan
|
Ranu Pani |
angkutan mini bus. Sesampai disana kami Rombogan
bersiap – siap melanjutkan perjalanan ke Ranu Pani dengan angkutan truk sayur dengan melalui jalan yang
berlubang dan berliku.
Pukul 05.45 Wib Rombongan tiba
di Ranu Pani dengan tarif angkutan
mobil Rp 30.000/ orang. Sebelum berangkat Rombogan
sarapan dulu di sebuah warung yang
bernama WARUNG MAHAMERU sekaligus
mengurus perizinan di pos jaga dengn suhu 12’C. Setelah itu Rombongan melanjutkan perjalanan
dari Ranu Pane ke Ranukumbolo dengan medan yang berpasir dan berdebu.
|
Warung Mahameru di ranu pani |
Pukul 08.55 wib Rombongan tiba di Pos pertama dengan jalur yang curam di samping kiri tebing yang
di tumbuhi rumput liar dan di sebelah kanan di tumbuhi pohon cemara. Bertistirahat sejenak
lalu meneruskan perjalanan menuju Pos 2 dengan keadaan alam
yang di tumbuhi cemarah dan ilalang. Setelah itu kami melanjutkan lagi perjalan lalu Tiba
di Pos 3 yang di mana Posnya sudah ambruk atau sudah rusak. kemudian di Pos IV yang berada
tidak jauh dari Ranu Kumbolo dengan medan yang agak landai. Sebalah kiri dan
kanannya di dominasi oleh
tumbuhan ilalang.
|
panorama sebelum ranu kumbolo |
|
Ranu Kumbolo |
|
Padang ilalang |
Pukul 11.45 Wib Rombogan sampai di
Ranu Kumbolo dan beristirahat sekaligus makan siang. Setelah makan siang
Rombongan melanjutkan perjalanan dari Ranu kumbolo
menuju Kalimati, melewati oro-oro ombo dengan padang rumput dan Cemoro
Kandang yang di dominasi pohon cemara
dan tumbuhan paku- pakuan,hingga melewati Jambangan.
|
cemoro kandang |
|
Sebelum kalimati |
Pukul 17.10 Wib Rombongan tiba di
Kalimati di mana tempat ini terdapat
satu mata air yang bernama Sumber Mani yang berjarak 500 M dari lokasi camp,
dengan keadaan alam yang di tumbuhi cemara dan edelwais. Rombogan beristirahat
dan mempersiapakan makan malam sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah makan kami
pun beristirahat di dalam tenda untuk memulihkan tenaga dan melanjutkan
perjalanan menujuk puncak nantinya.
|
Kalimati |
Pukul 01.20 Wib kami sudah terbangun
dari tidur di temani dengan Udara yang begitu dingin yang mencapai suhu sekitar 5’C dan panorma bintang-bintang di atas
langit mengawali perjalanan rombogan
kepuncak mahameru dengan terlebuh dahulu mepersiapakan diri untuk pendakian dan
menunggu teman- teman dari ITB.
Perjalanan yang sangat menguras tenaga membuat Rombogan
tiba di
Arcopodo
untuk
beristirat sejenak yang dimana memiliki
ketinggian 2900 mdpl dengan keadaan alam berdebu dan disebalah kiri dan kanan
banyak di tumbuhi cemara berlapis debu pada batang dan daunnya,
setelah beristirahat kami melanjutkan kembali perjalanan
menuju puncak dengan medan
yang berpasir akibat letusan gunung Mahameru.
Butuh kekutan ekstra dan stamina yang
kuat serta mental yang sangat luar biasa untuk
menggapai puncak Mahameru sebab perjalanan ini sangatlah menantang dengan
kemiringan sekitar 75 derajat dan medannya sangat berpasir yang dimana jika
kita melangkah sebanyak tiga kali maka hanya akan terhitung satu kali ditambah
lagi dengan tidak adanya pohon di sekeliling kita yang ada hanyalah jurang
samping kiri kanan kita dan dulunya ada satu pohon di tengah perjalanan yaitu
cemera tunggal namun sudah tumbang akibat hantaman alam.
|
rute perjalanan |
|
di tengah perjalanan menuju puncak |
Walaupun banyaknya
rintangan yang kami lewati, tapi di sisi lain perjalanan ada hal yang membuat
mata dan hati kami merasa bahagia sebab di perjalanan pada subuh hari itu yang
terlihat adalah lampu-lampu dari para pendaki yang berjejeran laksana prajurit
yang bercahaya dalam satu garis yang indah dan mengagumkan. Dan ditengah
perjalanan kami pun dapat menikmati indahnya cahaya sang Surya yang baru keluar
dari istananya dengan panorama pagi yang sejuk dengan warna hitam yang
bercampur putih pada awan dan warna indah yang tak mampu saya bahasakan lagi
karna ke indahannya yang luar biasa membuat kaki kami terasa ringan kembali
untuk melangkah. Mungkin inilah yang di namakan dengan kekuatan spiritual atau
kekutan jiwa yang datangnya dari apa yang kita lihat dan kita rasakan membuat
raga ini menjadi segat kembali.
|
puncak Mahameru |
|
prasasti Soe Hok Gie |
Satu persatu dari kami sampai di puncak dengan
perjuangan yang begitu melelahkan. DAN anak –anakpun langsung
melampiaskannya
dengan berfoto-foto di prasasti Soe
Hok Gie,
salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia,yang meninggal di Gunung Semeru
pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di
Gunung Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari
Lubis. Dengan
semangat yang masih tersisa akhirnya semuanya
telah sampai di puncak MAHAMERU setelah berjuang
dengan pasir dan bebatuan bekas letusan gunung.
|
upacara di puncak mahameru |
|
pemasangan slayer dari hijau ke orange(sebagai anggota penuh) |
Tim pengambilan Nomor registrasi anggota (NRA) dari
anggota muda lagsung melakukan upacara di atas puncak guna untuk melakukan
sebuah aktivitas kelembagaan yaitu pergantian slayer dari slayer hijau (untuk
anggota muda) ke slayer Orange untuk menjadi anggota penuh selamanya atau biasa
di katakan anggota seumur hidup. Orang-orang itu adalah Pangrago, Gandangdewata dan Kerinci
(nama lapangan mereka). Setelah selesai dan mereka pun
telah resmi menjadi anggota seumur hidup, satu persatu dari kami pun bergas
meninggalkan Puncak teringgi di pulau jawa yaitu Puncak MAHAMERU.
Kak kira2 total biaya yg kakak leluarkan berapa?
ReplyDeletePerkiraan 1 juta per orang pada saat itu. Karena transportasi yang di gunakan kapal laut, harga tiket pada saat itu 225 ribu. Klo PP sekitar 500 ribu.
ReplyDelete